Jumat, 14 Maret 2014

about Science Communication (part II)


Komunikasi Verbal vs Komunikasi Nonverbal    

             Dalam hubungannya, perilaku verbal dan perilaku nonverbal mempunyai fungsi: Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal; Memperteguh, menekankan, atau melengkapi perilaku verbal; Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal (berdiri sendiri); Perilaku verbal dapat meregulasi perilaku verbal dan Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal. Jurgen Ruesch mengklasifikasikan isyarat nonverbal menjadi tiga bagian. Pertama, bahasa tanda (sign language); kedua, bahasa tindakan (action language)-semua gerakan tubuh yang tidak digunakan secara eksklusif untuk memberikan sinyal, misalnya berjalan; dan ketiga, bahasa objek (object language) - pertunjukan benda, pakaian, dan lambang nonverbal bersifat publik lainnya seperti ukuran ruangan, bendera, gambar (lukisan), musik (misalnya marching band) dan sebagainya baik disengaja ataupun tidak.   

          Edward T. Hall menamai bahasa nonverbal sebagai “bahasa diam” (silent language) dan dimensi tersembunyi (hidden dimension) suatu budaya. Disebut diam dan tersembunyi, karena  pesan-pesan nonverbal tertanam dalam konteks komunikasi, pesan  non verbal memberi kita isyarat –isyarat kontekstual. Selain isyarat situasional dan isyarat kontekstual, pesan nonverbal membantu kita menafsirkan seluruh makna pemahaman komunikasi. Menurut Pace dan Faules, terdapat dua bentuk umum tindakan yang dilakukan orang yang terlibat dalam komunikasi, yaitu penciptaan pesan dan penafsiran pesan. Pesan disini tidak harus berupa kata-kata, namun bisa juga  merupakan  pertunjukan (display), termasuk pakaian, perhiasan, dan hiasan wajah (make up atau jenggot) atau yang lazimnya disebut pesan non verbal.
Menurut Mark L. Knapp  ada lima fungsi komunikasi nonverbal, yakni :
  • Repetisi: Mengulang kembali gagasan yang sudah disampaikan secara verbal.
  • Subtitusi: Menggantikan lambang verbal.
  • Kontradiksi: Menolak sebuah pesan verbal dengan memberikan makna lain menggunakan pesan nonverbal.
  • Pelengkap (complement): Melengkapi dan memperkaya pesan nonverbal.
  • Aksentuasi: Menegaskan pesan nonverbal.

Komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dapat berlangsung spontan, serempak dan non-konsekuensial. Namun setidaknya ada tiga perbedaan pokok diantara keduanya. Pertama, perilaku verbal adalah saluran tunggal, perilaku nonverbal bersifat multi saluran. Kata-kata yang datang dari sumber, misalnya diucapkan orang yang kita baca di media cetak, tetapi isyaratnya nonverbal dapat dilihat, didengar, dirasakan, dibaui atau dicicipi dan beberapa isyarat berlangsung secara simultan. Kedua, pesan verbal terpisah-pisah sedangkan pesan nonverbal sinambung. Ketiga, komunikasi nonverbal mengandung banyak muatan emosional daripada komunikasi verbal. Sementara kata-kata umumnya digunakan untuk menyampaikan fakta, pengetahuan, atau keadaan, pesan non verbal lebih potensial untuk menyatakan perasaan seseorang, yang terdalam sekalipun.       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar