Sejauh ini, blog saya hanya berkutat dengan tugas-tugas kuliah yang
pernah saya kerjakan. Mungkin sedikit refreshing yaa, menambah warna (hehee),
ada baiknya saya mulai berbagi cerita biar pengunjung nggak pada bosen dan
terlalu serius (ditambah latarnya aja warna hitam dan judul blog sedikit
berat).
Hmm,
mulai dari manakah?
mungkin
tentang hal yang sangat membuat saya bahagia, di saat turunnya Hujan.
engkau
tahu ? Antara aku, hujan dan Allah SWT ada cerita tentang indahnya
kehidupan.
“Allah, dialah yang mengirimkan
angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit
menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal: lalu kamu
lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun
mengenai hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi
gembira.” (QS. Ar-Rum, (40):48)
Bagi
sebagian orang, hujan itu menyebalkan. Kita banyak mendengar, orang-orang
seringkali berkata, setiap hujan turun kaitannya adalah musibah banjir, longsor,
pohon tumbang dan hal buruk lain yang di eluhkan. Rasanya miris, sedih, apalagi
saya adalah orang yang sangat menyukai hujan. Bila saja kita mau sedikit
mencari tahu, begitu banyak ayat mengenai hujan dalam Al-Qur'an dan sesungguhnya
Allah menurunkan hujan sesuai dengan kadarnya.
“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang
diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah
kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az-Zukhruf, (43):11)
Dan ketahuilah, bahwa apa yang Allah ciptakan, memiliki hikmah
dan kebaikan bagi makhluk-Nya, yang telah Allah atur sebagaimana Ia yang Maha
Bijaksana, Maha Mengetahui, Maha Pengasih dan Penyayang, tiada agar manusia
menjadi susah apalagi bersedih karenanya. Hujan adalah berkah dan rahmat yang
Allah janjikan.
“Dan
Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan
air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam” (Qs Qaaf : 9).
Rasulullah Saw pun menyukai hujan, bahkan pernah berhujan-hujanan
pada saat turun hujan.
“Kami pernah diguyur hujan bersama
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam menyingkap pakaiannya hingga terkena hujan.
Kami pun bertanya kepada beliau : ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau lakukan itu
?’. Beliau menjawab : ‘Karena hujan baru saja diturunkan oleh Rabb-nya”.

”Dialah
yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi
minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat
tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air
hujan itu tanaman-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah)
bagi kaum yang memikirkan.’‘ (An-Nahl : 10-11)
"Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari
langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka
Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan
dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma
mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami
keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah
buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
orang-orang yang beriman."(QS. Al-An'am : 99)
Bukankah,
kita
sebagai makhluk-Nya merasakan nikmat karunia Allah berupa hujan dalam
kehidupan?
Bayangkan
air yang kita minum setiap harinya,
bayangkan
bagaimana kita membersihkan diri, pakaian benda-benda yang dimiliki
maka
Janganlah engkau mencaci maki hujan, "ah
turun hujan", "aduuh sial banget hujan lagi",
" ya ampun, hujan kan", dan kata-kata lainnya yang seringkali terngiang.
" ya ampun, hujan kan", dan kata-kata lainnya yang seringkali terngiang.
“Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” [QS.
Al-Anbiyaa’ : 30].
Selayaknya kita
bersyukur dikala Allah menurunkan rahmat-Nya ke muka bumi dan berdoa, “Allahumma
shoyyiban nafi’an” [Ya Allah jadikanlah hujan ini sebagi hujan yang
bermanfaat]. Hujan merupakan tanda kekuasaan Allah Ta’ala,
kesendirian-Nya dalam menguasai dan mengatur alam semesta.
”Maka
terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya
atau Kamikah yang menurunkannya?” (QS. Al Waqi’ah [56] : 68-69) .
Hendaknya seseorang tidak menolak turunnya hujan, sebab hujan adalah
berkah. Jika pun itu ia ingin lakukan, maka yang disunnahkan adalah berdoa
kepada Allah ta’ala agar hujan dialihkan ke tempat lain yang
membutuhkan, sebagaimana doa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
“Ya
Allah, berikanlah hujan di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya Allah,
berikanlah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah, dan
beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan”.
SO....
masihkah anda mengeluhkan Hujan ?????
saya
tambahkan sedikit catatan lagi.
"Telah nampak kerusakan di
darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Al-Ruum: 41)
"Dan
apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)."
(QS. Al-Syuura: 30)
"Jika
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat
Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS.
Al-A'raf : 96)
Jangan Salahkan Hujan yang turun atas kondisi yang terjadi dilingkungan
kita, tapi lihatlah manusia-manusia yang seringkali tidak perduli pada
sekitarnya... Allah itu Maha super duper Baik, kita nya aja yang nggak peka dan
selalu melihat ujian dalam sudut pandang yang lain, coba deh kalau kita lebih
muhasabah, lihat ke dalam diri kita masing-masing. InsyaAllah kita kan lebih bersyukur pada nikmat
Allah, berupa Hujan.
Lagi pula kalaupun turun hujan, kita bisa melindungi diri dengan payung
atau jas hujan kan, Simple!!! nggak perlu cemberut gitu kalau hujannya turun. Ingat
pepatah “Sedia Payung Sebelum Hujan.